Sabtu, 21 September 2013

SERTIFIKASI 4 “Kos-kosan Bebas di Kawasan Condong Catur Yogyakarta”

SERTIFIKASI 4
“Kos-kosan Bebas di Kawasan Condong Catur Yogyakarta”


Disusun Oleh :
1.     Juli lestari (10018....)
2.     Ngatinem (10018109)


PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN
YOGYAKARTA

2013

BAB I
PENDAHULUAN

A.Latar Belakang Masalah

Masa remaja merupakan masa transisi dari anak-anak menuju dewasa. Beberapa perubahan lingkungan menghasilkan perbedaan dalam periode transisi ini. Sebagai contoh, seorang mahasiswa sebagai remaja akhir mengalami transisi dari sekolah menengah menuju universitas yang melibatkan gerakan menuju satu struktur sekolah yang lebih besar, dan tidak bersifat pribadi; interaksi dengan kelompok sebaya dari daerah yang lebih beragam dan kadang lebih beragam latar belakang etniknya; dan peningkatan perhatian pada prestasi dan penilaiannya.
Transisi dari sekolah menengah atas menuju universitas dapat melibatkan hal-hal yang positif. Pelajar mungkin lebih merasa dewasa, lebih banyak pelajaran yang dapat dipilih, lebih banyak waktu untuk dihabiskan bersama kelompok sebaya, lebih banyak kesempatan untuk mengeksplorasi berbagai gaya hidup dan nilai-nilai, dan menikmati kemandirian yang lebih luas dari pengawasan orang tua. Hal ini ia tunjukkan pada saat melanjutkan pendidikan ke tingkat universitas, banyak dari mereka yang memilih tinggal di kos-kosan.
Selain karena faktor tersebut diatas, lokasi rumah yang berjauhan dari tempat kuliah juga membuat sebagian mahasiswa memilih kos-kosan sebagai rumah kedua. Banyak hal yang positif yang di dapat dari tinggalnya mahasiswa di kos-kosan ini. Antara lain, mereka jadi lebih mandiri. Namun juga tidak terlepas dari sisi negatif, yaitu kurangnya pengawasan dari orang tua dan pemilik kos, minimnya pengetahuan tentang agama, ditambah letak kamar kos yang terlalu terbuka (bebas pengunjung) serta interaksi antar warga kos yang minim membuat remaja bisa melakukan segala sesuatu di wilayah teritorinya (dalam kamar), seperti melakukan hubungan seks.
Interaksi yang dilakukan tanpa pengawasan yang baik, minimnya pengetahuan tentang agama, serta desain kos-kosan yang terbuka (untuk umum) memberikan kebebasan dan peluang bagi remaja untuk melakukan atau mempraktekkan segala rasa ingin tahu yang dimilikinya, termasuk seks. Banyak mahasiswa yang menjadikan kos-kosan sebagai tempat melakukan hubungan seks karena ada kecenderungan pola hubungan sosial yang sangat renggang antara pemilik dengan penghuni kos. Misalnya pemilik kost tidak mau tahu apa yang dikerjakan oleh anak kost dan anak kost pun tidak mau tahu juga dengan pemilik kost sehingga membuat kehidupan seksual di tempat kost menjadi sangat bebas.
Berdasarkan peneliti yang kami lakukan di daerah Condong Catur Yogyakarta, banyak sekali tedapat tempat-tempat kost yang diperuntukkan bagi pelajar dan mahasiswa, tempat tersebut ada yang khusus untuk perempuan atau laki-laki, bahkan ada yang dihuni oleh perempuan dan laki-laki (campur). Tempat kost yang dihuni ada yang diawasi ibu kost maupun tidak diawasi. Yang dimaksud dengan diawasi adalah anak-anak kost tinggal satu rumah (bersama) dengan pemilik kost, dan pemilik kost tersebut membuat peraturan-peraturan seperti jam berkunjung yang dibatasi hingga jam 9 malam, dan menyediakan tempat khusus untuk menerima tamu. Ini menandakan tingkat teritori dan privasi warga kos yang cukup tinggi. Sedangkan tempat kost yang tidak diawasi atau tidak ada pemilik kostnya, rumah tersebut dibuat dengan banyak kamar-kamar yang diisi oleh perempuan dan laki-laki (campur), dan tidak ada peraturan-peraturan seperti tempat khusus menerima tamuatau batas waktu berkunjung sehingga mereka dapat berbuat sesuka hatinya, misalnya dengan mengajak tamu langsung masuk ke dalam kamar. Ini menandakan rendahnya tingkat privasi dan teritori warga kos yang ada di dalamnya.

B. Diskripsi Wilayah
Condongcatur adalah sebuah desa yang terletak di kecamatan Depok, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, Indonesia. Sebelum tahun 1946, wilayah Desa Condongcatur yang sekarang ini ada, pada mulanya merupakan wilayah dari 4 (empat) kelurahan, masing-masing adalah: Kelurahan Manukan, Kelurahan Gejayan, Kelurahan Gorongan, Kelurahan Kentungan
Berdasarkan maklumat Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta yang diterbitkan tahun 1946 mengenai Pemerintah Kelurahan, maka 4 (empat) kelurahan tersebut kemudian digabung menjadi 1 (satu) “ Kelurahan yang otonom” dengan nama Condongcatur yang secara resmi ditetapkan berdasarkan maklumat Nomor : 5 Tahun 1948 tentang Perubahan Daerah-Daerah Kelurahan, Desa Condongcatur berdiri atau diresmikan pada tanggal 26 Desember 1946.

C. Rumusan Masalah
        Berdasarkan  latar  belakang  di  atas, dapat dirumuskan suatu masalah yaitu, Bagaimana gambaran perilaku mahasiswa di kost yang tidak diawasi (bebas) dan minimnya pengetahuan tentang agama?

D. Hipotesa
Dari latar belakang di atas dapat diperoleh suatu hipotesa, jika banyak kos-kosan yang tidak diawasi (bebas) seperti di daerah condong catur, maka akan memberikan dampak negative, karena dengan begitu masyarakat memiliki nilai buruk terhadap semua kos-kostan. 

E. Manfaat Penelitian
Dua manfaat penelitian, yaitu :
1.    Manfaat Teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi psikologi sosial sebagai sumber penelitian yang akurat terhadap perilaku sosial remaja yang tinggal dilingkungan kampus daerah condong catur.

2.    Manfaat Praktis
Hasil penelitian diharapkan bermanfaat bagi remaja, orang tua, pengelola kos-kosan dan universitas sebagai berikut :

a.    Manfaat bagi Remaja
Mengetahui sifat dan karakter serta pada masa remaja sehingga remaja tidak terjerumus kedalam pergaulan bebas.

b.    Manfaat bagi Orang Tua
Mengenal perilaku dan kepribadian remaja sehingga lebih extra dalam mengawasi anak-anaknya yang berada pada masa remaja dan lebih memberikan pengetahuan tentang agama.

c.    Manfaat bagi Pengelola Kos-kosan
Lebih memperhatikan desain kos, memperhatikan warga kos serta menerapkan peraturan-peraturan yang dapat mencegah terjadinya seks bebas di kos-kosan.

d.    Manfaat bagi Universitas
Mengetahui kondisi pergaulan mahasiswa di lingkungan sekitar universitas, sehingga dapat memberikan rekomendasi kos-kosan yang baik kepada mahasiswa baru.

BAB II
PEMBAHASAN

A.   Definisi Remaja
Masa Remaja (adolescence) ialah periode perkembangan transisi dari masa anak-anak hingga masa awal dewasa, yang dimasuki pada usia kira-kira 10-12 tahun dan berakhir pada usia 18-22 tahun. Masa remaja bermula dengan perubahan fisik yang cepat, pertumbuhan tinggi dan berat badan yang dramatis, perubahan bentuk tubuh, dan perkembangan karakteristik. Pada masa perkembangan ini, pencapaian kemandirian dan identitas sangat menonjol, pemikiran semakin logis, abstrak, dan idealistis, dan semakin banyak waktu yang diluangkan di luar keluarga.

B.   Bahaya Bagi Remaja
Masa remaja merupakan suatu fase perkembangan antara masa anak-anak dan masa dewasa. Perkembangan seseorang dalam masa anak-anak dan remaja akan membentuk perkembangan diri orang tersebut di masa dewasa. Karena itulah bila masa anak-anak dan remaja rusak karena narkoba, maka suram atau bahkan hancurlah masa depannya. Pada masa remaja, justru keinginan untuk mencoba-coba, mengikuti trend dan gaya hidup, serta bersenang-senang besar sekali. Walaupun semua kecenderungan itu wajar-wajar saja, tetapi hal itu bisa juga memudahkan remaja untuk terdorong menyalahgunakan narkoba. Data menunjukkan bahwa jumlah pengguna narkoba yang paling banyak adalah kelompok usia remaja. Masalah menjadi lebih gawat lagi bila karena penggunaan narkoba, para remaja tertular dan menularkan HIV/AIDS di kalangan remaja. Hal ini telah terbukti dari pemakaian narkoba melalui jarum suntik secara bergantian. Bangsa ini akan kehilangan remaja yang sangat banyak akibat penyalahgunaan narkoba dan merebaknya HIV/AIDS. Kehilangan remaja sama dengan kehilangan sumber daya manusia bagi bangsa.

C.   Kost-kostan
Rumah Kost adalah sebuah hunian yang dipergunakan oleh sebagian kelompok masyarakat sebagai tempat tinggal sementara atau sebuah hunian yang sengaja didirikan oleh pemilik untuk disewakan kepada beberapa orang dengan system pembayaran per bulan. Kos dapat memiliki ciri-ciri atau diartikan sebagai berikut :
Ø  Kost yang diawasi adalah anak-anak kost tinggal satu rumah (bersama) dengan pemilik kost, dan pemilik kost tersebut membuat peraturan-peraturan seperti jam berkunjung yang dibatasi hingga jam 9 malam, dan menyediakan tempat khusus untuk menerima tamu.
Ø  Kost yang tidak diawasi atau tidak ada pemilik kostnya, rumah tersebut dibuat dengan banyak kamar-kamar yang diisi oleh perempuan dan laki-laki (campur), dan tidak ada peraturan-peraturan seperti tempat khusus menerima tamu atau batas waktu berkunjung sehingga mereka dapat berbuat sesuka hatinya, misalnya dengan mengajak tamu langsung masuk ke dalam kamar.

D.   Faktor-faktor yang mempengaruhi kenakalan di tempat kost adalah sebagai berikut:
1.    Teman Sebaya
Pada masa remaja, kedekatannya dengan kelompok sebayanya sangat tinggi. Remaja mempunyai kecenderungan untuk mengadopsi informasi yang diterima oleh teman-temannya, tanpa memiliki dasar informasi yang signifikan dari sumber yang lebih dapat dipercaya.

2.    Kondisi Rumah Kost
Kurangnya pengawasan dari orang tua dan pemilik kos, ditambah letak kamar kos yang terlalu terbuka (bebas pengunjung) serta interaksi antar warga kos yang minim membuat remaja bisa melakukan segala sesuatu di wilayah teritorinya (dalam kamar) sehingga membuat kehidupan seksual di tempat kost menjadi sangat bebas.
Kost yang dihuni ada yang diawasi ibu kost maupun tidak diawasi. Yang dimaksud dengan diawasi adalah anak-anak kost tinggal satu rumah (bersama) dengan pemilik kost, dan pemilik kost tersebut membuat peraturan-peraturan seperti jam berkunjung yang dibatasi hingga jam 9 malam, dan menyediakan tempat khusus untuk menerima tamu. Ini menandakan tingkat teritori dan privasi warga kos yang cukup tinggi.
Sedangkan tempat kost yang tidak diawasi atau tidak ada pemilik kostnya, rumah tersebut dibuat dengan banyak kamar-kamar yang diisi oleh perempuan dan laki-laki (campur), dan tidak ada peraturan-peraturan seperti tempat khusus menerima tamu atau batas waktu berkunjung sehingga mereka dapat berbuat sesuka hatinya, misalnya dengan mengajak tamu langsung masuk ke dalam kamar. Ini menandakan rendahnya tingkat privasi dan teritori warga kos yang ada di dalamnya. Tempat kost seperti itu dapat membuka peluang atau kesempatan untuk melakukan seks. Selain itu ada penjaga kost yang mengizinkan tamu laki-laki masuk dan sebagian ibu kost tidak mengetahuinya. Rumah kos yang di awasi kecil kemungkinan untuk dapat melakukan seks bebas, karena adanya peraturan-peraturan yang dibuat oleh ibu kost seperti jam berkunjung yang di batasi, tidak boleh ada teman yang menginap, dan apabila keluar kos tidak boleh terlalu malam. Tidak seperti kost yang tidak diawasi. Anak kost bisa sesuka hatinya melakukan apa pun termasuk mengajak tamu laki-laki untuk masuk langsung ke dalam kamarnya.

3.    Kurangnya didikan agama (islam)
Jika ilmu agama yang diberikan mulai dari rumah sudahlah bagus atau jadi perhatian, tentu remaja sekarang akan memiliki akhlak yang mulia. Dengan akhlak mulia inilah yang dapat memperbaiki perilaku dimasa remajanya. Ketika ia sudah merasa bahwa Allah selalu mengamatinya setiap saat dan di mana pun itu, pasti ia mendapatkan petunjuk untuk berbuat baik dan bersikap lemah lembut.
Jika anak diberikan pendidikan agama yang benar, maka pasti ia akan terbimbing pada akhlak yang mulia. Buah dari akhlak yang mulia adalah akan punya sikap lemah lembut terhadap sesama. Inilah keutamaan pendidikan agama.
Oleh karenanya, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, yang artinya “Barangsiapa yang Allah kehendaki mendapatkan seluruh kebaikan, maka Allah akan memahamkan dia tentang agama.” (HR. Bukhari no. 71 dan Muslim no. 1037).
Jika anak diberikan pendidikan agama yang benar, maka pasti ia akan terbimbing pada akhlak yang mulia. Buah dari akhlak yang mulia adalah akan punya sikap lemah lembut terhadap sesama. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda pula, “Tidaklah kelembutan terdapat pada sesuatu melainkan ia akan menghiasinya. Dan tidaklah kelembutan itu lepas melainkan ia akan menjelekkannya.” (HR. Ahmad 6: 206, sanad shahih).
Jadi tidak semua anak mesti cerdas. Jika cerdas namun tidak memiliki akhlak mulia, maka ia pasti akan jadi anak yang brutal dan nakal, apalagi jika ditambah jauh dari agama.

BAB III
PENUTUP

Kesimpulan
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan mendapat kesimpulan, yaitu :
1.    Masyarakat memiliki pandangan bahwa anak kos memiliki nilai buruk.
2.    Kost bebas sering kali juga meresahkan masyarakat sekitar.
3.    Kurangnya pengawasan dari orang tua dan pemilik kos, minimnya pengetahuan tentang agama membuat remaja bisa melakukan segala sesuatu di wilayah teritorinya (dalam kamar).
4.    Remaja mempunyai kecenderungan untuk mengadopsi informasi yang diterima oleh teman-temannya, tanpa memiliki dasar informasi yang signifikan dari sumber yang lebih dapat dipercaya.
5.    Jika ilmu agama yang diberikan mulai dari rumah sudahlah bagus atau jadi perhatian, tentu remaja sekarang akan memiliki akhlak yang mulia.


DAFTAR PUSTAKA
https://hipotesis+kos-kosan+bebas+wilayh+condong+catur&oq= hipotesis+kos-kosan+bebas+wilayh+condong+catur&gs.html 

FIREWALL Untuk Menjaga Keamanan Sistem Jaringan Komputer

FIREWALL
Untuk Menjaga Keamanan Sistem Jaringan Komputer




Di Susun Oleh

Ngatinem  (10018109)



PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN
YOGYAKARTA

2013



Abstrak

Dalam sebuah jaringan, istilah “firewall” tentunya terdengar sudah tidak asing lagi. Karena saat ini firewall sudah banyak digunakan, terutama dalam sebuah jaringan komputer yang terkoneksi langsung ke jaringan publik atau yang dikenal dengan internet. Dengan pesatnya perkembangan internet, dapat memberikan dampak positif bagi kita sebagai penyedia layanan informasi dan komunikasi, selain itu internet juga dapat memberikan dampak negatif sekaligus ancaman bagi penggunanya. Sehingga akses jaringan kita dengan internet harus dibatasi oleh sebuah pembatas yang dikenal dengan firewall.
Kata Kunci :Firewall, jaringan komputer.

Pendahuluan

Saat ini internet sudah semakin banyak diakses oleh banyak orang. Penggunaan internet nampaknya sudah semakin tidak dapat dipisahkan di berbagai bidang dalam kehidupan manusia di dunia ini. Dengan adanya internet, seseorang dapat dengan mudah mengetahui dan mendapatkan informasi, mudah berkomunikasi dengan rekan tanpa memandang jarak dan waktu, mudah melakukan transaksi dimanapun dan kapanpun, mudah melakukukan aktivitas belajar-mengajar jarak jauh dan masih banyak lagi kemudahan yang diberikan oleh internet. Seolah-olah dengan adanya internet kita merasakan bahwa dunia itu seperti tanpa batas. Di belahan dunia manapun saat ini sudah dapat dihubungkan dengan internet, yang menyediakan beragam informasi yang dapat diakses oleh siapapun. Sejalan dengan pesatnya perkembangan internet, selain memberikan dampak positif sebagai penyedia layanan informasi dan komunikasi, internet juga dapat memberikan dampak negatif sekaligus ancaman bagi penggunanya. Ancaman itu bentuknya berbagai macam dari virus, trojan, cacker, dan yang lainnya. Dengan akses yang tak terbatas, diibaratkan rumah yang tidak memiliki tembok yang dapat dimasuki oleh siapa saja yang berkepentingan tanpa dapat diketahui niatnya baik atapun buruk. Dengan keadaan seperti itu, sudah seharusnya kita memberikan perlindungan terhadap rumah kita dengan mendirikan tembok baik dari beton atau kayu, sehingga akses ke rumah lebih mudah dikontrol. Sama halnya dengan komputer yang terhubung dengan internet, juga harus diberikan tembok pelindung yang sering disebut dengan “firewall’ untuk melindungi komputer dari ancaman yang datang dari internet.

Pembahasan
Definisi Ferewall
Firewall adalah sebuah komputer yang memproteksi jaringan dari jaringan yang tidak dipercaya yang memisahkan antara jaringan lokal dengan jaringan publik, dengan melakukan metode filtering paket data yang masuk dan keluar.

Fungsi Ferewall
Terdapat beberapa fungsi penggunaan firewall, antara lain :
a.     Firewall biasanya digunakan untuk mencegah atau mengendalikan aliran data tertentu. Artinya, setiap paket yang masuk atau keluar akan diperiksa, apakah cocok atau tidak dengan kriteria yang ada pada standar keamanan yang didefinisikan dalam firewall.
b.    Untuk melindungi dengan menyaring, membatasi atau bahkan menolak suatu atau semua hubungan/kegiatan suatu segmen pada jaringan pribadi dengan jaringan luar yang bukan merupakan ruang lingkupnya. Segmen tersebut dapat merupakan sebuah workstation, server, router, atau local area network (LAN).
c.    penggunaan firewall yang dapat mencegah upaya berbagai trojan horses, virus, phishin, spyware untuk memasuki sistem yang dituju dengan cara mencegah hubungan dari luar, kecuali yang diperuntukan bagi komputer dan port tertentu seperti gambar dibawah ini.
d.    Firewall akan mem-filter serta meng-audit traffic yang melintasi perbatasan antara jaringan luar maupun dalam.


 Metode atau Cara Kerja Firewall
Firewall pada dasarnya merupakan penghalang antara komputer Anda (atau jaringan) dan Internet (luar dunia). Firewall bisa hanya dibandingkan dengan seorang penjaga keamanan yang berdiri di pintu masuk rumah Anda dan menyaring pengunjung yang datang ke tempat Anda. Dia mungkin mengizinkan beberapa pengunjung untuk masuk sementara menyangkal orang lain yang ia tersangka penyusup yang. Demikian pula firewall adalah sebuah program perangkat lunak atau perangkat keras yang menyaring informasi (paket) yang datang melalui internet ke komputer pribadi Anda atau jaringan komputer.
Firewall dapat memutuskan untuk mengizinkan atau memblokir lalu lintas jaringan antara perangkat berdasarkan aturan yang pra-dikonfigurasi atau ditentukan oleh administrator firewall. Kebanyakan personal firewall seperti firewall Windows beroperasi pada seperangkat aturan pra-konfigurasi yang paling cocok dalam keadaan normal sehingga pengguna tidak perlu khawatir banyak tentang konfigurasi firewall.
         Firewall pribadi adalah mudah untuk menginstal dan menggunakan dan karenanya disukai oleh pengguna-akhir untuk digunakan pada komputer pribadi mereka. Namun jaringan besar dan perusahaan-perusahaan lebih memilih orang-orang firewall yang memiliki banyak pilihan untuk mengkonfigurasi sehingga untuk memenuhi kebutuhan khusus mereka. Sebagai contoh, perusahaan mungkin membuat aturan firewall yang berbeda untuk server FTP, Telnet server dan server Web. Selain itu perusahaan bahkan dapat mengontrol bagaimana karyawan dapat terhubung ke Internet dengan memblokir akses ke situs web tertentu atau membatasi transfer file ke jaringan lain. Jadi selain keamanan, firewall dapat memberikan perusahaan kontrol luar biasa atas bagaimana orang menggunakan jaringan.
Firewall menggunakan satu atau lebih metode berikut untuk mengatur lalu lintas masuk dan keluar dalam sebuah jaringan:
1.    Packet Filtering: Pada metode ini paket (potongan kecil data) dianalisa dan dibandingkan denganfilter. filter paket memiliki seperangkat aturan yang datang dengan tindakan menerima dan menolak yang pra-dikonfigurasi atau dapat dikonfigurasi secara manual oleh administrator firewall.. Jika paket berhasil membuatnya melalui filter ini maka itu diperbolehkan untuk mencapai tujuan, kalau tidak akan dibuang.
2.    Stateful Inspeksi: Ini adalah metode baru yang tidak menganalisa isi dari paket. Sebaliknya ia membandingkan aspek kunci tertentu setiap paket database sumber terpercaya.. Kedua paket yang masuk dan keluar dibandingkan terhadap database ini dan jika perbandingan menghasilkan pertandingan yang wajar, maka paket yang diizinkan untuk melakukan perjalanan lebih lanjut. Jika tidak, mereka akan dibuang.

  Tool yang digunakan : hardware / softwarenya
·         Zone Alarm Pro Firewall
·         PC Tools Firewall Plus
·         Windows XP Firewall Port & Application Manager
·         NInternet Security
·         Prevx1 2.0.15 build 6

 Arsitektur Firewall
Ada beberapa arsitektur atau konfigurasi dari firewall. Pada makalah ini hanya akan dijelaskan beberapa diantaranya, yaitu : dual-homed host architecture, screened host architecture, dan screened subnet architecture. Adapun penjelasannya dapat dijelaskan sebagai berikut.
a.    Dual-homed host architecture
Arsitektur dual-home host dibuat disekitar komputer dual-homed host, yaitu komputer yang memiliki paling sedikit dua interface jaringan. Untuk mengimplementasikan tipe arsitektur dual-homed host, fungsi routing pada host ini di non-aktifkan. Sistem di dalam firewall dapat berkomunikasi dengan dual-homed host dan sistem di luar firewall dapat berkomunikasi dengan dual-homed host, tetapi kedua sistem ini tidak dapat berkomunikasi secara langsung. 

           b.    screened host architecture

Arsitektur screened host menyediakan service dari sebuah host pada jaringan internal dengan menggunakan router yang terpisah. Pada arsitektur ini, pengamanan utama dilakukan dengan packet filtering. Bastion host berada dalam jaringan internal. Packet filtering pada screening router dikonfigurasi sehingga hanya bastion host yang dapat melakukan koneksi ke Internet (misalnya mengantarkan mail yang datang) dan hanya tipe-tipe koneksi tertentu yang diperbolehkan. Tiap sistem eksternal yang mencoba untuk mengakses sistem internal harus berhubungan dengan host ini terlebih dulu.Bastion host diperlukan untuk tingkat keamanan yang tinggi. 

c.    Screened subnet architecture
Arsitektur screened subnet menambahkan sebuah layer pengaman tambahan pada arsitekture screened host, yaitu dengan menambahkan sebuah jaringan perimeter yang lebih mengisolasi jaringan internal dari jaringan Internet. Jaringan perimeter mengisolasi bastion host sehingga tidak langsung terhubung ke jaringan internal. Arsitektur screened subnet yang paling sederhana memiliki dua buah screening router, yang masing-masing terhubung ke jaringan perimeter. Router pertama terletak di antara jaringan perimeter dan jaringan internal, dan router kedua terletak diantara jaringan perimeter dan jaringan eksternal (biasanya Internet). Untuk menembus jaringan internal dengan tipe arsitektur screened subnet, seorang intruder harus melewati dua buah router tersebut sehingga jaringan internal akan relatif lebih aman. 

Kesimpulan

Berdasarkan penjelasan yang sudah disampaikan, dapat diambil beberapa kesimpula yaitu keberadaan suatu firewall sangat penting digunakan dalam suatu jaringan yang terkoneksi langsung ke internet atau yang lebih dikenal dengan jaringan publik yang dapat diakses oleh siapapun dan dimanapun. Sehingga peran firewall disana sangat berguna karena sebagai pembatas yang mengatur dan mengendalikan akses yang dilakukan untuk mengurangi dan mencegah ancaman-ancaman dari internet yang masuk ke jaringan lokal. 

Daftar pustaka

1. Muammar W. K, 2004, Firewall, http://ilmukomputer.com diakses : 19 Mei 2013.
2. Rodiah, 2004, Sistem Keamanan Firewall Dengan Packet Filtering, Universitas Gunadarma : Jakarta.
3. Stiawan, D., 2008, Kombinasi Firewall di OSI Model, FASILKOM UNSRI: Palembang.

Blogger template 'Purple Mania' by Ourblogtemplates.com 2008

Jump to TOP