Mereview artikel tentang Proteksi Data (tugas Basdat ke-4)
Data
Base Management System umumnya memiliki fasilitas proteksi data, yaitu
fasilitas yang dimaksudkan untuk melindungi data dari berbagai resiko yang
mungkin terjadi, dan membawa dampak terhadap data dalam basis data.
Berbagai
kemungkinan yang diantisipasi oleh fasilitas proteksi data, adalah :
·
Gangguan Listrik
Ø Sumber listrik yang mati mendadak menyebabkan
informasi yang masih berada dalam RAM (memori komputer) menjadi hilang.
Akibatnya, akan ada data yang hilang
·
Kerusakan Disk
Ø Data yang tedapat pada disk hilang
·
Kesalahan Perangkat Lunak
Ø Hal ini mengakibatkan hasil yang tidak benar,
karena pengubahan basis data tidak melalui prosedur sebagaimana mestinya.
Akibatnya basis data dalam keadaan tidak konsisten.
Berbagai
kemungkinan yang diantisipasi oleh fasilitas proteksi data, adalah :
·
Pengaksesan oleh orang yang tak berhak
Ø Data yang bersifat sensitif seharusnya hanya
boleh diketahui oleh pengguna yang berhak. Pengaksesan oleh orang yang tak
berhak harus dicegah sehingga kemungkinan adanya sabotase terhadap basis data
dapat dihindari.
·
Kemungkinan terjadinya dua orang atau
lebih membuat data base yang sama
Ø Hal seperti ini bisa terjadi pada sistem yang
multiuser, dan sebagai akibatnya dapat menimbulkan ketidakkonsistenan.
Dalam
rangka melindungi data terhadap kemungkinan seperti itu, DBMS menyediakan
sejumlah kontrol yang disebut :
Ø Pemulihan (recovery)
Ø Pengamanan (Security)
Ø Integritas (integrity)
Ø Konkurensi (concurrency)
PEMULIHAN
Pemulihan
adlah upaya untuk mengembalikan basis data ke keadaan yang dianggap benar
setelah suatu kegagalan terjadi. Ada beberapa macam pemulihan yang perlu
ditangani :
Ø Pemulihan terhadap kegagalan transaksi
Ø Pemulihan terhadap kegagalan sistem
Ø Pemulihan terhadap kegagalan media
a. Pemulihan Transaksi
Transaksi
adalah suatu kesatuan prosedur didalam program yang mungkin terjadi
memperbaharui data pada sejumlah tabel. Sebagai contoh, sebuah transaksi saat anda mengambil uang melalui ATM.
1. Anda memasukan nilai uang yang akan anda
ambil.
2. Saldo anda dipotong sebesar jumlah yang
ingin anda ambil dan tabel yang menyimpan saldo diperbaharui.
3. Data pengambilan uang dicatat sebagai
transaksi pengambilan (disimpan pada tabel transaksi)
4. Mesin mengeluarkan uang.
Langkah
pertama hingga keempat diperlakukan sebagai sebuah transaksi. Sebuah transaksi
dikatakan telah disetujui (committed) kalau seluruh rangkaian proses dalam
transaksi tersebut berhasil dilaksanakan. Dalam prakteknya, bisa saja sesuatu
proses di dalam sebuah transaksi gagal dilaksanakan. Misalnya, langkah ketiga
berhasil dilaksanakan, tetapi karena sesuatu hal, mesin tidak mengeluarkan uang
dan pada layar muncul pesan “ Transaksi tidak dapat diproses”.
Sistem yang baik harus dapat mengatisipasi
keadaan diatas, dengan mengembalikan ke keadaan semula (sebelum transaksi dimulai). Langkah untuk
mengembalikan data ke keadaan semula biasanya disebut pemulihan transaksi.
1. Pemulihan Mesin
Pada
pembahasan diatas, pemulihan didasarkan oleh kegagalan transaksi. Dalam
praktiknya, kegagalan bisa terjadi terhadap semua transaksi yang sedang
berlangsung, yaitu apabila terjadi gangguan pada sistem (misalnya sumber
listrik tiba-tiba mati).
Kegagalan
sistem menyebabkan data yang berada dalam RAM hilang. Akibatnya, ada transaksi
yang tidak selesai. Transaksi seperti ini tentu saja harus dibatalkan pada saat
sistem diaktifkan kembali (prosesnya biasa disebut UNDO). Namun demikian sistem
juga harus bisa mengetahui transaksi-transaksi yang telah berakhir (disetujui)
dan transaksi-transaksi ini harus dijamin dituliskan pada basis data (via
2. Pemulihan Media
Pemulihan
karena kegagalan media (misalnya disk rusak) berbeda dengan pemulihan kegagalan
transaksi ataupun kegagalan sistem. Penanganannya adalah dengan memuat kembali
(restore) salinan basis data (backup). Itulah sebabnya mengapa pada
pengoperasian sistem harus ada penanganan backup, tergantung dari kebutuhan
(misalnya per akhir hari atau bahkan dua kali sehari)
PENGAMANAN
Pada
jaringan komputer memungkinkan suatu data dapat dipakai secara bersama-sama
oleh sejumlah orang. Hal serupa juga terjadi pada berbagai sistem komputer yang
tidak tergolong sebagai jaringan komputer, tetapi berkedudukan sebagai sistem
multiuser (sebuah komputer dengan
sejumlah dumb terminal). Data dapat diakses dari mana saja. Tentu hal ini
menguntungkan. Namun demikian di sisi lain kemudahan seperti itu juga membuka
peluang bahwa data yang sensitif bisa diakses oleh siapa saja. Untuk mengantisipasi keadaan ini, DBMS
menyediakan kontrol pengamanan.
Pengamanan
dengan berbagai level. Antara lain:
·
Fisik, pengamanan dilakukan dengan
menempatkan sistem komputer pada ruang yang secara fisik tidak dapat diakses oleh
sembarang orang.
·
Manusia, kewenangan pengguna harus
perhatikan dengan baik, agar orang yang tidak berhak tidak dapat mengakses data
·
Sistem Operasi, mengingat seseorang dapat mengakses data dari jauh (jauh
dari pusat data), keamanan dalam level sistem operasi juga harus diperhatikan.
Misalnya, perlu diatur agar seseorang tidak dapat seenaknya sendiri dalam
menghapus disk
·
Sistem Basis Data, terdapat pengaturan-pengaturan yang memungkinkan
seseorang misalnya hanya dapat membaca data tertentu.
ENKRIPSI DATA
Enkripsi
adalah suatu metode yang digunakan untuk mengkodekan data sedemikian rupa
sehingga keamanan informasinya terjaga dan tidak dapat dibaca tanpa di dekripsi
(kebalikan dari proses enkripsi) dahulu. Encryption berasal dari bahasa yunani
kryptos yang artinya tersembunyi atau rahasia. Berbagai DBMS melakukan proteksi
data terhadap pengguna yang tidak berhak dengan cara menambahkan enkripsi data.
Dalam hal ini data tidak disimpan sebagaimana mestinya, melainkan dikodekan
kedalam bentuk yang tidak dapat dibaca oleh orang lain yang tidak berhak.
0 komentar:
Posting Komentar